Penderitaan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

    Penjajahan memang telah dihapuskan dari tanah Indonesia, tetapi beberapa puluh tahun bahkan ratusan tahun silam, para pahlawan dan para kakek buyut kita berjuang mati-matian untuk mengusir para penjajah dari tanah Indonesia. Pahlawan kita telah berjuang hingga mengorbankan nyawa demi anak cucu merasakan negeri yang merdeka. Kemerdekaan itu adalah hal yang sulit dicapai oleh banyak negara yang masih terjajah. Banyak sekali penderitaan yang mereka lalui saat masa penjajahan.

    Masa penjajahan Indonesia oleh Belanda dan Jepang merupakan bagian dari sejarah yang sering kita dengar dan pelajari. Kolonialisme dan imperialisme yang diterapkan oleh pemerintah Belanda mengakibatkan perubahan masyarakat di berbagai bidang. Karena tujuan Belanda adalah untuk memperkaya bangsanya sendiri, banyak dari kebijakan yang berlaku sangat merugikan dan membuat penderitaan bagi masyarakat Indonesia di masa penjajahan.


A. Penderitaan pada Masa Penjajahan Belanda

    Belanda pertama kali terjun di Indonesia pada 1596 oleh Cornelis de Houtman. Belanda datang ke Indonesia guna untuk mengambil rempah-rempah. Tepat pada tanggal 27 Juni 1596, sang pelaut Belanda  berhasil menemukan kota Banten di Jawa. Dimana beliau berusaha untuk mencari sumber rempah-rempah. Awal dari kedatangannya disambut dengan baik oleh penduduk Banten, namun tak berlangsung lama karena para awak kapal yang jahat, akhirnya diusir oleh Sultan Banten.

    Pada akhirnya Belanda mencoba menguasai tanah Indonesia untuk memperkaya bangsanya sendiri dengan berbagai macam cara. berikut beberapa cara Belanda sehingga menyebabkan penderitaan bagi masyarakat Indonesia :

1.Kerja Paksa/Kerja Rodi 

    Merupakan program yang dibentuk oleh Herman Williem Daendels pada masa VOC ada di Indonesia. Penderitaan yang terkenal ialah Kerja Paksa yang membuat rakyat menderita hingga mati karena kelelahan, ialah pembuatan jalan raya 1000 km Anyer Panarukan demi mempertahankan pulau jawa dari negara barat lainnya.

2. Tanam Paksa(Cultuur stelsel)

     Dilaksanakana pada pemerintahan Hindia Belanda Johannes Van den Bosch. Dimana saat itu terjadi krisis perekonomian di pihak Belanda. Sehingga pemerintah berusaha memaksa Rakyat agar menanam tanaman "paling laku" di pasaran Internasional. Tanaman inilah yang akan dibeli Belanda dengan harga murah.

3. Monopoli Perdagangan VOC

    hal ini dilakukan hampir kebanyakan negara negara penjajah agar dapat menguasai suatu bidang. Sehingga segala bidang yang dikuasai belanda hanya untuk Belanda dan VOC saja. Sehingga rakyat merasa tertekan olehnya.

4.Penjualan Manusia

   Penjualan manusia merupakan tindakan yang melanggar HAM. Namun pada masa penjajahan sering kali melakukan penjualan manusia untuk meraup keuntungan yang banyak.

5.Pemaksaan Sumber Daya Manusia

 Setiap kali penjajahan pasti penjajahan berusaha memanfaatkan seluruh sumber daya manusia didalamnya, baik itu dijadikan budak maupun pekerja seks setiap kali.


B. Penderitaan pada Masa Penjajahan Jepang

    Penderitaan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang jauh lebih berat daripada penderitaan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Walaupun Jepang hanya menjajah Indonesia selama 3 tahun (1942-1945). Jepang memerintah rakyat Indonesia untuk kerja paksa (Romusha) untuk membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya.  berikut adalah penderitaan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang. 

1. Merampas Hasil Pertanian Rakyat

Jepang merampas seluruh hasil pertanian rakyat. Seperti beras, jagung, teh, rempah-rempah, dll. Akibatnya, banyak rakyat yang mati kelaparan.

2. Romusha

Romusha adalah sebutan bagi orang-orang di Indonesia yang diperintah untuk kerja paksa tanpa dibayar. Kebanyakan romusha adalah golongan petani. Tak sedikit juga rakyat Indonesia yang tewas atas kebijakan ini.

3. Tanam Paksa

Saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang memberlakukan sistem tanam paksa. Dalam sistem tanam paksa, rakyat Indonesia harus mengolah pertanian lalu diberikan kepada Jepang.

4. Pajak

mereka tetap harus membayar pajak kepada Jepang. Rakyat Indonesia harus membayar pajak ketika melewati jembatan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini membuat rakyat Indonesia semakin menderita.

5. Pembatasan Pers

Jepang sangat mengawasi dan membatasi pers di Indonesia. Bahkan semua media massa pun disegel. Jika seandainya Sutan Syahrir tidak mendengar berita lewat radio internasional bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu, maka bisa jadi Indonesia tidak akan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.



Sumber :

https://nahason-ls.blogspot.com/2017/06/macam-macam-penderitaan-rakyat.html

http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/09/5-penderitaan-rakyat-indonesia-pada.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangnya Kesadaran Membuang Sampah Pada Tempatnya

Keamanan Sistem Operasi

Program Jahat pada Komputer