Impian Kecil Anak Jalanan

   Di kota besar kerap kali kita temui problematika sosial seperti kemiskinan dan pengangguran yang menjadi penyebab utama munculnya tindakan kriminal. Karena orang-orang yang tidak mampu akhirnya tidak mempunya pilihan selain melakukan kejahatan. Jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin namun hidup berdampingan dan tidak adanya rasa kepedulian dan saling membantu menyebabkan kecenderungan untuk melakukan kejahatan semakin tinggi. Kemegahan sebagian wilayah perkotaan berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat miskin disekitarnya yang didominasi pengangguran dan anak jalanan. Pada akhirnya citra keras, kejam dan rawan kriminalitas sangat melekat pada beberapa wilayah.

  Masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran di negara kita menyebabkan banyaknya anak-anak yang terlantar dijalanan hal ini dikarenakan banyak anak anak yang membantu perekonomian keluarganya dengan cara mengamen, berjualan, bahkan hingga meminta-minta. Selain itu mereka juga terpaksa berhenti dari sekolah karena alasan ekonomi bahkan tidak sedikit dari mereka yang belum pernah merasakan bagaimana dunia pendidikan. Padahal pendidikan sangat sangat penting bagi anak-anak agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi generasi yang dapat memajukan bangsa ini.

    Oleh karena itu diharapkan peran pemerintah untuk membantu serta menyediakan tempat pendidikan untuk mereka secara gratis dan memberikan edukasi kepada mereka tentang pentingnya pendidikan pada anak-anak, selain itu masyarakat sekitar juga harus membantu dengan cara membentuk komunitas pengajar anak-anak jalanan. Sehingga rencana untuk melaksanakan pendidikan bagi anak-anak jalanan akan dapat terwujud.

    Pada dasarnya setiap anak memiliki mimpi atau cita-cita yang tinggi seperti ingin menjadi dokter, polisi, tentara, dan lainnya. Untuk mencapai mimpi tersebut mereka harus belajar dengan rajin dan menjadikan mereka pribadi yang lebih baik. Untuk mewujudkan impian kecil mereka untuk kembali bersekolah masyarakat dan pemerintah bekerja sama mendirikan Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA) yang didirikan pada tahun 2001 di atas lahan milik Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DKI Jakarta. SAAJA didirikan oleh Almarhum Ahmad Farid Faqih bertempat di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada saat ini Pembina dari SAAJA ialah Agus Supriyanto. Setidaknya ada sekitar 83 siswa di SAAJA. Mereka terbagi kedalam tiga kelas, yakni kelas pagi, siang dan sore.

    Waktu jam belajar di SAAJA yaitu sekitar 2 jam. Mereka mendapatkan pendampingan bagaimana mengekspresikan diri, mengenal lingkungan hingga belajar baca, tulis, dan hitung. Hal itu sangat baik bagi perkembangan belajar anak-anak, karena dapat membangun karakter seorang anak serta dapat menambah wawasan baru. Mereka juga tidak hanya belajar, mereka juga dapat bermain yang membuat anak-anak akan menjadi gembira saat belajar dan suasana pembelajaran tidak terlalu tegang. Pembina SAAJA yaitu Agus Supriyanto mengatakan bahwa anak-anak yang telah lulus SAAJA nantinya akan diberikan sertifikat. 

    Didirikannya SAAJA memiliki dampak yang sangat baik bagi anak-anak jalanan yang membutuhkan pendidikian, karena pendidikan sangat penting bagi generasi penerus bangsa agar dapat membangun Indonesia lebih maju lagi. Diharapkan lebih banyak lagi tempat-tempat pendidikan seperti SAAJA agar dapat membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu untuk melanjukan pendidikan demi membantu mereka meraih mimpi dan cita-cita mereka. 




Sumber :

https://www.suara.com/news/2019/02/08/121852/gubuk-paud-saaja-potret-pendidikan-belum-merata-di-jakarta?page=3

https://www.kompasiana.com/donnyadityawarman/54f9691ba33311dd568b4588/secercah-harapan-bagi-anak-jalanan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangnya Kesadaran Membuang Sampah Pada Tempatnya

Keamanan Sistem Operasi

Program Jahat pada Komputer